Mentan:
Harga Cabai Jatuh, Petani Menangis
Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengungkapkan banyak
petani yang merana lantaran harga cabai yang terlampau murah. Akan tetapi,
ketika dijual kepada konsumen, harga menjadi sangat mahal.
"Petani menangis, harga cabai murah sekali. Harga
cabai keriting merah Rp 4.000-an, tapi di konsumen Rp 20.000. Kenapa bisa
sampai 4 hingga 5 kali lipat," kata Suswono di Kantor Pusat Bank Indonesia
(BI), Jumat (4/7/2014).
Suswono mengatakan, dengan kondisi seperti ini, pihak
yang menikmati untung justru adalah pedagang. Oleh karena itu, pihaknya bersama
dengan Kementerian Perdagangan akan menyelesaikan masalah cabai tersebut. Di
samping itu, Suswono mengungkapkan pentingnya pemahaman masyarakat terkait
kecenderungan mengkonsumsi cabai dalam bentuk segar.
Alternatif yang ditawarkan pemerintah adalah mengkonsumsi
cabai yang telah dikeringkan. Sebab, tingginya konsumsi cabai segar malah
membuat harga menjadi fluktuatif. "Masyarakat juga perlu dididik agar
tidak perlu selalu makan cabe segar. Bisa yang sudah dikeringkan. tani
pengennya untung stabil, bukan fluktuatif," ujar Suswono.
Menurut dia, kondisi harga cabai saat ini secara langsung
atau tidak langsung karena pedagang yang mungkin saja mengambil keuntungan.
Sebab saat ini pasokan cabai sedang melimpah pasca panen raya. "Kalau
petani ya jelas ditekan karena supply lagi melimpah. Bawang merah Juli panen
raya, bisa tertekan lagi. Semoga bisa dijaga. Problem hortikultura adalah tidak
tahan lama," jelasnya.(sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/07/04/210700526/Mentan.Harga.Cabai.Jatuh.Petani.Menangis)
Opini : sebaiknya
menteri perdagangan dan pertanian bekerja sama untuk menentukan harga pasar
cabai. Agar tidak ada lagi penjual penjual nakal yang meraup keuntungan besar
sedangkan para petani kekurangan penghasilan.
No comments:
Post a Comment